Manajemen Uang dan Utang

3:30 PM

Utangpiutang.com - Kenaikan Beragam harga kebutuhan pokok seperti kenaikan tarif listrik, harga bahan bakar minyak (BBM) dan elpigi, memicu kenaikan hampir semua harga barang dan jasa, mulai dari harga cabai hingga ongkos transportasi publik sehingga tekanan inflasi tinggi akibat harga BBM yang berganti, menyulut pula aksi Bank Indonesia (BI) mengerek bunga acuan BI rate.
Manajemen Uang dan Utang

Kebutuhan sehari-hari kini makin banyak. Pendapatan yang kita peroleh terkadang atau bahkan lebih sering kurang untuk memenuhi kebutuhan harian maupun bulanan. Kenaikan gaji seringkali tidak mampu menopang laju inflasi yang biasanya lebih menggila dan membuat biaya hidup membengkak.

Karena ketidakseimbangan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan itu, sering pendekatan yang digunakan adalah melalui utang. Utang seakan menjadi bagian dari pengelolaan keuangan pribadi. Bagi seorang pengusaha atau wiraswasta, utang merupakan bagian dari penguatan bisnis.

Bagi Anda yang mungkin saat ini masih tercatat sebagai debitur bank ataupun lembaga keuangan lain yang menerapkan sistem bunga mengambang, harus siap-siap menghadapi kenaikan bunga pinjaman. Sedangkan Anda yang hendak berutang pada bank untuk berbagai keperluan, mau tidak mau dipaksa menunda keperluan tersebut. 

Utang bisa menjadi momok menakutkan. Terlebih jika tidak pandai mengelola utang dan keuangan, kita bisa terbelit utang tersebut. Ketakutan akan jeratan utang membuat kita berpikir untuk terbebas dari utang.

Apakah utang telah menjadi masalah besar bagi kehidupan Anda. Bagaimana mengetahuinya? Ini dia tanda-tandanya:
  • Tagihan-tagihan bulan depan datang sebelum Anda membayar tagihan-tagihan bulan-bulan sebelumnya.
  • Anda selalu dikenakan denda keterlambatan
  • Anda selalu menghindari membuka tagihan-tagihan yang masuk dalam kotak pos Anda
  • Anda selalu menunda-nunda pembayaran dan mengecek buku tabungan Anda.
Kunci dari terbebas dari kondisi ini adalah jangan tunda lagi, ambil alihlah kendali kehidupan Anda, jangan biarkan utang mengendalikan hidup Anda. Nah, bagaimana memulai adaptasi keuangan? Anda bisa mengawalinya dengan melakukan evaluasi atau review arus kas keuangan Anda setidaknya tiga bulan terakhir.

Evaluasi memberi kesempatan pada Anda untuk mendeteksi mana saja pos pengeluaran yang bisa ditekan atau dihapuskan, mana pos pengeluaran yang seringkali bengkak melampaui anggaran yang direncanakan, dan seterusnya. “Adakah pengeluaran yang sifatnya tidak begitu penting yang bisa kita timbang ulang?” 

Menyusun rencana keuangan. Setiap keluarga pastilah harus mulai menggunakan uang yang ada dengan memulai membuat anggaran dari pendapatan hingga pengeluaran setiap hari berikut strategi penghematannya. strategi lain mengurangi pengeluaran adalah mencari substitusi yang lebih ekonomis. Contoh, uang makan di luar bisa Anda tekan dengan membawa bekal makan dari rumah.

Selain mengubah gaya hidup menjadi lebih hemat, Anda perlu juga menentukan prioritas dan target rencana menata lagi prioritas juga target rencana keuangan Anda. Contoh tujuan keuangan utama seperti dana pensiun dan dana pendidikan anak dengan menyisihkan sedikitnya 10% dari penghasilannya untuk investasi atau tabungan masa depan. 

Selanjutnya mengurangi beban utang dengan membayar cicilan secara bertahap. Semakin besar cicilan yang dibayar maka beban bunganya semakin kecil. Dengan bunga yang semakin kecil, maka tidak perlu gelisah akan pembengkakan tagihan.

Selanjutnya pastikan rasio keuangan Anda aman untuk menghadapi situasi keuangan masa depan.

You Might Also Like

0 comments