Bekerja dan Ibadah di Bulan Ramadhan

6:18 AM



Sebuah kebahagiaan dipertemukan kembali dengan Ramadhan. Bahkan di seluruh dunia mendengar gaung yang menggema, bahwa Ramadhan telah tiba. Ramadhan merupakan bulan yang istimewa, kesempatan umat Islam menjalankan ibadah Shaum selama satu bulan juga dalam meraih kesempurnaan menjalankan berbagai amalan ibadah baik fardhu ataupun yang disunnahkan dibanding 11 bulan lainnya dalam satu tahun. Betapa tidak, setiap ibadah diganjar dengan pahala yang jumlahnya beberapa kali lipat. 

Nuansa amal ibadah yang kental senantiasa terdengar dengan lantunan tadarus Al Quran, takbir, tasbih, tahmid dan shalawat bukan hanya dari surau dan masjid saja, di pasar, kantor, bahkan hampir semua lokasi seperti stasiun kereta skalipun.

Menjadi tantangan tersendiri ketika kita menjalani aktivitas di bulan Ramadhan, saat harus bangun sahur padahal pagi-pagi harus bekerja. Tak heran beberapa diantara kita yang juga menjalani profesi pekerjaan sehari-hari mengantuk kemudian tertidur di tempat kerja, sehingga waktu kerja menjadi akan terbuang. Nah, sekarang bagaimana mengatur waktu kita antara bekerja dan ibadah agar pekerjaan tetap beres, tetapi ibadah juga lancar.

Mengatur waktu selama berpuasa

Rosulullah SAW bersabda : “Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan Qailullah (tidur siang).” (HR Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya)

Tidurnya orang puasa dikatakan juga ibadah. Tapi, bagaimana jika tidur di tempat kerja? Wah, kalau ini bisa-bisa dimarahi bos. Lalu bagaimana mengatur waktu selama berpuasa agar bermanfaat?

Kesempatan mengatur waktu yang juga diterapkan beberapa instansi, dengan kebijakan penyesuaian pola jam kerja. Dengan memanfaatkan kebijakan waktu pulang yang lebih cepat, sehingga kita juga bisa menjadikan kesempatan menjaga keharmonisan dan kehangatan keluarga dengan berbuka puasa bersama keluarga, juga menjalankan ibadah tarawih bersama. Selanjutnya mengatur pola tidur lebih awal agar istirahat kita cukup dan badan kembali bugar setelah menjalani aktivitas kerja selama bulan Ramadan.

Sebenarnya, waktu tidur kita selama bulan Ramadhan tidak berubah, hanya pengaturannya saja yang disesuaikan. 

Usahakan tidak kembali tidur usai sahur

Akan lebih sempurna jika santap sahur diakhirkan waktunya, akan tetapi harus tetap berhati-hati agar tidak melampaui waktu sahur dengan berhenti beberapa saat sebelum terbit fajar.

Biasanya karena masih mengantuk setelah makan sahur dan salat subuh muncul godaan untuk pergi tidur lagi. Daripada tidur lagi dan beresiko terlambat bangun lebih baik mempersiapkan tugas-tugas yang akan dikerjakan di kantor. Tidak ada salahnya bukan?

Saat beberapa diantara kita pergi ke akntor meggunakan angkutan umum, dapat manfaatkan waktu perjalanan ke kantor dengan mangaji Al Quran, Ini lebih baik daripada tidur karena menjaga badan tetap segar.

Melawan rasa kantuk dengan Ibadah

Melawan rasa kantuk, saat tubuh dan pikiran kita aktif bekerja rasa kantuk akan hilang dengan sendirinya. Tapi, jika tiba-tiba kantuk menyerang segera cuci muka atau ambil wudhu untuk salat sunnah. Lakukan hal ini saat jam istirahat siang dengan melakukan salat dzuhur berjamaah agar rasa kantuk hilang. 

Kemenangan di bulan ramadhan hanya akan diraih oleh orang yang mampu menyempurnakan ibadahnya dengan diiringi do’a, istighfar dan ketawadhuan. Semoga Allah SWT memberikan kita kemampuan untuk menyempurnakan ibadah shaum ramadhan dengan menyeimbangkan ibadah dan pekerjaan pada bulan Ramadan

You Might Also Like

0 comments